-
Posted by : Robbi Syahputra
21 Jul 2013
Timnas Indonesia - LIP6 |
Kesit mengatakan, sudah sepantasanya para pemain “Tim Garuda” mendapat pengalaman berharga ketika bertemu pemain sekelas Robin Van Persie, Theo Walcott dan Steven Gerrard. “Setidaknya ini bisa menambah jam terbang para pemain kita,” kata Kesit ketika dihubungi Liputan6 lewat telepon selularnya.
Dalam tiga uji coba tersebut Indonesia selalu menderita kekalahan. Ketika melawan Belanda dihajar dengan skor 0-3, lalu digilas Arsenal 0-7 dan dibungkam Liverepool 0-2. Artinya gawang Indonesia telah kebobolan 12 gol tanpa balas. Kendati demikian menurut Kesit, secara keseluruhan permainan Boaz Salossa dan kawan-kawan terlihat sudah ada perkembangan.
“Pergerakan pemain khususnya di lini depan sudah ada kemajuan,” ucap Kesit mengomentari Indonesia ketika melawan Liverpool. “Kita bisa lihat Tibo (Titus Bonai) beberapa kali melakukan terobosan ke daerah pertahanan lawan. Kemudian dibarisan tengah dan belakang juga sudah bagus dalam penempatan posisi. Hanya saja kordinasinya kurang bagus.”
Meski menilai ada hal positif yang bisa diambil, namun Kesit tak memungkiri ada nilai negatif dari tiga kekalahan beruntun tersebut. “Kekalahan demi kekalahan yang dialami tentu membuat mental para pemain turun. Namun memang menurut saya, sejatinya apabila ingin melakukan uji coba maka harus dengan tim yang selevel, atau yang mempunyai karakter yang sama dengan lawan yang akan dihadapi,” ucap Kesit.
Seperti yang diketahui, Indonesia akan bertemu Cina dalam lanjutan Pra Piala Asia 2015 Oktober mendatang. Oleh karena itu menurut Kesit, setelah ini ada baiknya timnas melakukan uji coba dengan tim memiliki karakter bermain yang sama dengan Cina.
“Jika melawan tim yang selevel, pelatih setidaknya bisa mengembangkan konsep permainan yang diiingkan. Bagaimana materi-materi dalam latihan bisa dterapkan dalam pertandingan. Saya rasa semua ada sisi positif dan negatifnya,” kata Kesit.
Melihat waktu uji coba yang berdekatan satu dengan yang lain, tentu akan menjadi kendala tersendiri bagi fisik pemain. “Seharusnya ada waktu pemulihan yang cukup bagi pemain sebelum melakoni pertandingan berikutnya. Jika tidak, maka akan rentan bagi pemain terkena cedera. Pasalnya lawan yang dihadapi adalah pemain-pemain hebat dengan fisik kuat. Apalagi sekarang bulan puasa. Para pemain yang menjalankan puasa membutuhkan tenaga ekstra untuk bisa bermain seperti biasa,” kata Kesit.
“Koreksi pelatih juga harus ada dalam setiap pertandingan yang sudah dijalani,” tambahnya. “Kalau menurut saya, strategi dan formasi yang ditampilkan ketika melawan Liverpool sudah bagus. Jika terus diasah dalam tiga atau empat pertandingan lagi, mungkin akan terlihat ada perkembangan yang signifikan.”[LIP6]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar