• Posted by : Robbi Syahputra 30 Sep 2013

    Beberapa insiden di Stadion Gelora Delta Sidoarjo membuat laga dipindah ke Jakarta - GOAL
    Seputar Timnas - Sekjen PSSI Joko Driyono mengungkapkan, berbagai insiden yang terjadi dalam pertandingan final Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo beberapa waktu lalu menjadi penyebab laga kualifikasi harus dipindah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

    Indonesia terkena sanksi konfederasi sepakbola Asia (AFC) berupa larangan bermain tanpa penonton saat laga kandang. Sanksi itu merupakan akumulasi dari ulah suporter semenjak laga tim nasional U-22 di Riau, dan kualifikasi Piala Asia 2015 pada Maret lalu.

    PSSI sendiri tidak mau kecolongan dengan terulangnya insiden tersebut. Mengingat pertandingan kualifikasi Piala Asia akan langsung mendapat pengawasan ketat dari otoritas sepakbola Asia, Indonesia bisa terancam sanksi lagi jika kesalahan yang sama terulang. 

    Beberapa insiden saat partai final Piala AFF U-19 diantaranya loket tiket di stadion dibakar calon penonton lantaran merasa tidak puas, karena tiket dinyatakan sudah habis. Kemudian saat laga Garuda Jaya melawan Vietnam berlangsung, Stadion Gelora Delta yang hanya berkapasitas 31 ribu penonton terlihat penuh sesak. Disinyalir, penonton melebihi kapasitas stadion, karena penonton terlihat berdesak-desakan dan banyak yang berdiri.

    Selain itu, pagar stadion di sisi utara dan tribun VIP Stadion Gelora Delta jebol akibat desakan penonton yang ingin menyaksikan perjuangan skuat Garuda Jaya, dalam mewujudkan impian meraih trofi Piala AFF, yang selama 22 tahun gagal terwujud.

    “Memang semula kami bakal menggelar laga timnas U-19 di kualifikasi Piala Asia di tempat yang sama dengan Piala AFF kemarin. Tapi karena hal-hal itu, maka kami sudah sepakat untuk menggelarnya di Jakarta. Jadi mohon maklum,” kata Joko.

    “Selain soal animo masyarakat, dan kapasitas stadion, terjadi beberapa permasalahan di Sidoarjo, khususnya saat final. Ada insiden loket dirusak, pagar penonton stadion dirobohkan, dan layar raksasa di luar stadion yang dirusak. Ini karena jumlah calon penonton melebihi kapasitas stadion.”

    “Agar kejadian itu tidak sampai terulang, maka PSSI memutuskan menggunakan GBK sebagai stadion berlangsungnya pertandingan di kualifikasi Piala Asia. Kapasitas GBK yang memadai dapat menampung penonton dengan lebih nyaman.”

    Pertandingan timnas U-19 di kualifikasi Piala Asia akan berlangsung pada 8 hingga 12 Oktober 2013. Skuat Garuda Jaya bergabung di Grup G bersama dengan Filipina, Korea Selatan (Korsel), dan Laos.

    Terkait pemindahan ini, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri mengaku tidak mempermasalahkannya. Ia menjelaskan, skuat Garuda Jaya siap bermain di mana saja saat melakoni pertandingan kualifikasi Piala Asia U-19.

    “Kami siap bermain di mana saja, pemain sudah teruji. Kami akan mematuhi semua keputusan PSSI, dan kami siap melanjutkan latihan sekaligus bermain di Jakarta. Untuk hari ini [Minggu, 29/9] memang tidak ada latihan. Baru Senin [30/9] latihan akan dilanjutkan,” tegas Indra.

    Terlepas dari masalah itu, Indra menilai laga kualifikasi Piala Asia cukup menantang. Selain ada juara bertahan Korsel, Indonesia juga tidak mau meremehkan kekuatan Laos dan Filipina, meski kualitas kedua tim terakhir itu sudah diketahui staf pelatih saat keduanya berpartisipasi di Piala AFF 2013.

    “Kami sudah siap menghadapi siapa pun. Semua pertandingan di Kualifikasi Piala Asia cukup menantang, dan semua tim harus dikalahkan. Kami tidak gentar dengan nama besar Korsel, serta tak mau meremehkan kualitas Filipina dan Laos, meski kekuatan mereka sudah kami ketahui,” tandas Indra. (GOAL)

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Harajuku Shina - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan