-
Penampilan Andik Di Puji Pelatih Maroko
Andik - NET |
Timnas Indonesia sempat unggul lebih dulu lewat penalti Alfin Tuasalamony pada menit ke-9. Tetapi dua gol Maroko di babak kedua akhirnya membuat tuan rumah harus puas merebut emas.
Apresiasi tinggi diberikan kubu Maroko. Menurutnya, dari penampilan "Garuda Muda" yang dimotori Andik Vermansyah amat berbahaya.
"Walaupun Indonesia kalah. Akan tetapi mereka memiliki para pemain yang mempunyai semangat juang tinggi Dan apalagi pemain bernomor punggung 21," ujar Hassan pada jumpa pers usai final.
"Dia sangat bagus dan mempunyai kecepatan luar biasa saat menguasai bola serta beberapa kali merepotkan barisan pertahanan Maroko. Walau berbadan mungil, Namun dia tidak gentar berduel dengan bek kami yang berbadan lebih besar," lanjut pelatih Maroko itu memuji.
Saat timnya tertinggal pada babak pertama,Hassan menjelaskan anak asuhnya berusaha untuk mengejar ketertinggalan. Dan kemampuan bangkit terus menguasai pertandingan di babak kedua menjadi kunci keberhasilan timnya untuk membalikkan keadaan.
"Saya langsung intruksikan kepada para pemain. Tujuannya untuk terus memberikan tekanan ke pertahanan lawan dan hasilnya dibabak kedua para pemain bisa menguasai pertandingan dan menceploskan dua gol ke gawang Indonesia," ungkapnya. [net]
Kalah Atas Maroko,RD Akui Lawan Lebih Baik
Timnas U-19 - IST |
Kegagalan Indonesia di partai puncak ISG ini seakan mengulang memori Indonesia di even-even besar. Berhasil mengalahkan lawan di kualifikasi grup, justru saat kembali bertemu di final, Indonesia malah kalah.
Gol Indonesia dalam pertandingan final tadi malam dicetak oleh Alfin Tuasalamony melalui titik penalti pada menit ke-8. Sementara, gol Maroko dicetak oleh El Hassony Aymane pada menit ke-70 dan El Karti Walid pada menit ke-81.
Permainan Indonesia di laga final tadi malam sejatinya tidak kalah. Menggunakan formasi tak berbeda jauh dengan semifinal saat melawan Turki. Bermain dengan 4-1-4-1, Indonesia terlihat lebih bertahan dan menunggu Maroko keluar menyerang.
Memegang kendali permainan, Maroko mencoba terus menekan pertahanan Indonesia dengan ball possession yang mereka peragakan. Namun, gol justru datang bagi Indonesia setelah pemain belakang lawan melakukan kesalahan.
Alfin berhasil mengeksekusi tendangan Penalti pada menit ke-8. Hadiah diberikan kepada Indonesia setelah Bayu Gatra dilanggar oleh penjaga gawang, Maroko, Benachour Badreddin. Indonesia unggul 1-0 sampai turun minum.
Memasuki babak kedua, Indonesia mempertahankan permainan. Sementara, Maroko mulai melakukan perubahan strategi. Pada menit ke-55 Essaidy Yosef nyaris menjebol gawang Kurnia Meiga, tapi tiang masih menyelamatkan gawan Indonesia.
Belum maksimal, Maroko memasukkan El Hassony Aymane. Masuknya El Hassony, membuat permainan Maroko lebih hidup." Dan, petaka bagi Indonesia pun datang pada menit ke-70, berawal dari tendangan bebas, antisipasi yang tidak sempurna dari pemain belakang Indonesia membuat bola jatuh ke kaki El Hassony. Sekali sepak, gol pun tercipta untuk Maroko. 1-1.
Daya tahan fisik Indonesia memang terlihat cukup menurun dibanding Maroko yang bermaterikan pemain-pemain U-20. Pada menit ke-81, kekhawatiran pelatih Rahmad Darmawan pun terbukti.
Karena konstrasi yang menurun, El Karti Walid berhasil mengecoh Manahati Lestussen yang kurang ketat menjaganya. Sekali gocek, pemain bernomor punggu 18 itu berhasil menjebol gawang Kurnia Meiga. 1-2 untuk Maroko.
Tertinggal, Indonesia sebenarnya memiliki dua kali kesempatan dari kaki Andik Vermansah. Sayang, sepakan pemain asli Persebaya Surabaya itu dua kali membentur tiang. Sampai peluti panjang dibunyikan, skor 1-2 bertahan untuk kemenangan Maroko.
Kegagalan Indonesia ini, cukup menyesakkan. Mengingat, permainan apik di semifinal menurun pada laga final ini. Yang layak disorot adalah bagaimana konsntrasi pemain Indonesia pada menit-menit akhir.
Meski sebelumnya Rahmad sudah mengantisipasi karena gol-gol yang diciptakan oleh pemain Maroko rata-rata terjadi di menit-menit akhir permainan, ternyata pemain Indonesia kecolongan juga.
"Saya akui Maroko mendominasi banyak sekali kesempatan dan variasi serangan. Tapi, strategi ini yang kami siapkan. Baru ini yang bisa kami lakukan untuk tim ini," katanya dalam sesi jumpa pers tadi malam.
Rahmad menjelaskan bahwa timnya tidak bermain terlalu buruk. Sebab, dengan compact defense dan counter attack yang diperagakan, ada beberapa peluang yang belum bisa dimaksimalkan.
"Ada gol, ada beberapa kali terburu-buru final pass terhadap pemain lain. Tapi, ini memang belum paten. Di ISG ini saya hanya ingin melihat potensi pemain. Karena ini belum persiapan, kami masih mencoba membangun tim ini," ujarnya.
Setelah tampil di Islamic Solidarity Games (ISG ) ini, Timnas selanjutnya akan diliburkan selama lima hari. Selanjutnya mereka akan mengikuti pemusatan latihan di Jogjakarta untuk persiapan menuju SEA Games mulai 6 Oktober mendatang. Nantinya, bakal ada 35 nama yang akan dipanggil oleh Rahmad dari 38 nama yang didaftarkan.
Sementara itu, pelatih Maroko Banabicha Hassan menyebut timnya lebih mampu melakukan organiasi permainan dan taktik yang lebih baik. "Kami datang kesini untuk menang. Kami memulai dengan kelelahan, tapi kami mengakhiri dengan keberhasilan. Kami unggul dan lebih terorganisasi di taktik, karena itu kami menang," tegasnya.(jawapos)
RD Agendakan Ujicoba di Tiga Negara Asia Untuk Timnas U-23
Rahmad Darmawan - NET |
Setelah ISG Timnas Indonesia U-23 diliburkan dan akan kumpul lagi untuk Training Centre (TC) di Jogyakarta mulai tanggal 6 Oktober. Di TC tersebut RD-sapan akrab Rahmad Darmawan-mengagendakan tiga ujicoba dengan klub lokal.
"Kita ada agenda uji coba melawan tim lokal yakni di tanggal 26, 27 Oktober serta 3 November," papar RD di situs resmi PT Liga Indonesia, Senin (30/9).
Timnas U-23 juga berencana untuk menggelar ujicoba di luar negeri. Yakni, 7-9 November di Hong Kong dan Guangzhou, Tiongkok serta 12-14 November di Yordania.
"Setelah itu kita akan kembali ke Indonesia tepatnya 10 hari menjelang Sea Games. Mungkin ada satu ada dua uji coba lagi sebelum berangkat ke Myanmar," ungkapnya.[jawapos]
Kalah Atas Maroko, Artis Porno Ini Caci Maki Timnas U-23
Vicky Vette - IST |
Awalnya wanita 48 tahun ini saat laga baru dimulai dengan semangatnya dia mendukung, Andik Vermansyah dkk, dan saat Indonesia mencetak gol dia menulis dalam akun twitternya.
#ISG2013 #U23 Halftime Score Update ~ #INA Indonesia 1 - 0 Maroko (Alfin Ismail 9') ... #jebret ... rt!
Namun, saat Maroko langsung menghentak pertahanan Indonesia yang digalang Manahati Lestusen dkk. Dan membuahkan hasil lewat gol sundulan El Hassouni usai memanfaatkan tendangan sudut dari sisi kiri gawang Meiga. Vicky menulis
#Sialan..... #INA #Indonesia 1 - 1 #Maroko rt
Klimaknya, saat aksi etika El Katri Walid mencetak gol kedua bagi Maroko lewat akselerasinya di dalam kotak penalti Meiga. Maroko pun berbalik unggul 2-1.
Ini bukan yang pertama kalinya vette beri kementar lewat media online dan jejaring sosial untuk perjuangan timnas Indonesia. di arena sea games 2011 lalu, aktris kelahiran norwegia ini juga beri dukungan perjuangan timnas Indonesia.
Yang sangat fenomenal, dia arena piala aff 2010 lantas, Vette tunjukkan dukungannya pada Irfan Bachdim serta kawan-kawan unggah fotonya kenakan kostum timnas indonesia di jejaring sosial twitter.[sindo]
Insiden Sidoarjo Penyebab Laga Timnas U-19 Dipindah Ke SUGBK
Beberapa insiden di Stadion Gelora Delta Sidoarjo membuat laga dipindah ke Jakarta - GOAL |
Indonesia terkena sanksi konfederasi sepakbola Asia (AFC) berupa larangan bermain tanpa penonton saat laga kandang. Sanksi itu merupakan akumulasi dari ulah suporter semenjak laga tim nasional U-22 di Riau, dan kualifikasi Piala Asia 2015 pada Maret lalu.
PSSI sendiri tidak mau kecolongan dengan terulangnya insiden tersebut. Mengingat pertandingan kualifikasi Piala Asia akan langsung mendapat pengawasan ketat dari otoritas sepakbola Asia, Indonesia bisa terancam sanksi lagi jika kesalahan yang sama terulang.
Beberapa insiden saat partai final Piala AFF U-19 diantaranya loket tiket di stadion dibakar calon penonton lantaran merasa tidak puas, karena tiket dinyatakan sudah habis. Kemudian saat laga Garuda Jaya melawan Vietnam berlangsung, Stadion Gelora Delta yang hanya berkapasitas 31 ribu penonton terlihat penuh sesak. Disinyalir, penonton melebihi kapasitas stadion, karena penonton terlihat berdesak-desakan dan banyak yang berdiri.
Selain itu, pagar stadion di sisi utara dan tribun VIP Stadion Gelora Delta jebol akibat desakan penonton yang ingin menyaksikan perjuangan skuat Garuda Jaya, dalam mewujudkan impian meraih trofi Piala AFF, yang selama 22 tahun gagal terwujud.
“Memang semula kami bakal menggelar laga timnas U-19 di kualifikasi Piala Asia di tempat yang sama dengan Piala AFF kemarin. Tapi karena hal-hal itu, maka kami sudah sepakat untuk menggelarnya di Jakarta. Jadi mohon maklum,” kata Joko.
“Selain soal animo masyarakat, dan kapasitas stadion, terjadi beberapa permasalahan di Sidoarjo, khususnya saat final. Ada insiden loket dirusak, pagar penonton stadion dirobohkan, dan layar raksasa di luar stadion yang dirusak. Ini karena jumlah calon penonton melebihi kapasitas stadion.”
“Agar kejadian itu tidak sampai terulang, maka PSSI memutuskan menggunakan GBK sebagai stadion berlangsungnya pertandingan di kualifikasi Piala Asia. Kapasitas GBK yang memadai dapat menampung penonton dengan lebih nyaman.”
Pertandingan timnas U-19 di kualifikasi Piala Asia akan berlangsung pada 8 hingga 12 Oktober 2013. Skuat Garuda Jaya bergabung di Grup G bersama dengan Filipina, Korea Selatan (Korsel), dan Laos.
Terkait pemindahan ini, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri mengaku tidak mempermasalahkannya. Ia menjelaskan, skuat Garuda Jaya siap bermain di mana saja saat melakoni pertandingan kualifikasi Piala Asia U-19.
“Kami siap bermain di mana saja, pemain sudah teruji. Kami akan mematuhi semua keputusan PSSI, dan kami siap melanjutkan latihan sekaligus bermain di Jakarta. Untuk hari ini [Minggu, 29/9] memang tidak ada latihan. Baru Senin [30/9] latihan akan dilanjutkan,” tegas Indra.
Terlepas dari masalah itu, Indra menilai laga kualifikasi Piala Asia cukup menantang. Selain ada juara bertahan Korsel, Indonesia juga tidak mau meremehkan kekuatan Laos dan Filipina, meski kualitas kedua tim terakhir itu sudah diketahui staf pelatih saat keduanya berpartisipasi di Piala AFF 2013.
“Kami sudah siap menghadapi siapa pun. Semua pertandingan di Kualifikasi Piala Asia cukup menantang, dan semua tim harus dikalahkan. Kami tidak gentar dengan nama besar Korsel, serta tak mau meremehkan kualitas Filipina dan Laos, meski kekuatan mereka sudah kami ketahui,” tandas Indra. (GOAL)
Dipermainkan Wasit, Mariners Menyesal Ikut Final Menpora Cup
Asisten Pelatih Mariners, Phil Moss - GOAL |
"Jika melihat kepemimpinan wasit, saya kira lebih baik kami pulang ke Australia empat hari lalu dan tidak datang ke pertandingan ini," ujar Asisten Pelatih Mariners, Phil Moss, usai pertandingan.
"Pemain saya tak layak diperlakukan sedemikian rupa. Mereka meninggalkan anak istri mereka, jika mereka diperlakukan seperti ini, saya rasa lebih baik kita nggak datang ke pertandingan ini," sambungnya.
Sebelumnya, dua penalti Keith Kayamba Gumbs sukses membawa Arema Cronous menjadi jawara di ajang Menpora Cup. Di laga yang berakhir 2-1 bagi keunggulan Arema itu, Mariners hanya mampu mencetak satu gol melalui Marcos Flores.
Sementara itu, meski kalah, Moss mengaku anak asuhnya sudah mengeluarkan semua kemampuan terbaik mereka. Sayang, sambung pria berdarah Inggris ini, wasit membuat upaya mereka sia-sia.
"Pemain saya tak layak diperlakukan sedemikian rupa. Ini bukan hanya opini saya, namun semua orang yang paham pasti sependapat," sambungnya.
Sementara itu, sebagai runner-up Menpora Cup, Mariners berhak mendapat hadiah sebesar 250 juta Rupiah. Hadiah tersebut secara simbolis diserahkan oleh salah seorang Vice President MNC, Ray Wijaya, usai pertandingan tersebut. (bolanet)
AFC Hukum Timnas Indonesia, Tanding Tanpa Penonton
Flare - NET |
Larangan tampil dengan penonton juga berlaku saat Indonesia meladeni Irak 19 November 2013. AFC menjatuhkan sanksi tersebut karena AFC menganggap suporter Indonesia kerap melanggar peraturan, seperti melempari suporter lain, dan menyalakan kembang api saat laga berlangsung.
Menurut Sekjen PSSI Joko Driyono, keputusan AFC ini merupakan akumulasi hasil pemantauan mereka terhadap rangkaian pelanggaran pertandingan sejak laga Timnas U-22, di Riau Juli tahun lalu, hingga Timnas Indonesia menjamu Arab Saudi 23 Maret 2013.
“Komisi Disiplin AFC memutuskan Indonesia wajib menggelar laga tanpa penonton, tapi tidak di pertandingan timnas kelompok umur,” ujar Joko saat dihubungi okezone, Minggu (29/9/2013).
Menurut Joko, sebenarnya keputusan itu sudah keluar sebelum Indonesia menghadapi Arab Saudi, namun PSSI berupaya melakukan banding, sambil berharap suporter tidak lagi melakukan pelanggaran. Namun, saat menggelar pertandingan melawan Arab, sejumlah penonton melempari suporter Arab dan menyalakan kembang api.
“Kejadian terulang, sehingga 28 Agustus ada konfirmasi dari sidang Komisi Disiplin. Minggu lalu AFC menegaskan bahwa mereka memerintahkan dua pertandingan ke depan melawan China dan Irak, tidak boleh dihadiri penonton,” ujar Joko menjelaskan. Selain harus bertanding di kandang tanpa penonton, Indonesia juga didenda sekira Rp200 juta.
Situasi ini cukup merugikan. Karena Indonesia membutuhkan dukungan publik saat menghadapi China, untuk melecut semangat juang mereka di tengah lapangan. Apalagi, Merah Putih berada di posisi genting. Indonesia menjadi juru kunci Grup C di bawah Arab Saudi, China dan Irak. Dua kali tanding Merah-Putih selalu kalah. Dari Irak (0-1) dan Arab Saudi (1-2).
“Tentu sanksi ini sangat berat, tapi kita harus mengambil pelajaran dari sanksi ini untuk pengelolaan pertandingan lebih baik. Kami cinta suporter. Terima kasih atas dukungannya, tetapi memang ada berapa regulasi yang harus ditaati. Mudah-mudahan ini terakhir. Ke depan Indonesia bisa selalu bertanding dengan dukungan suporter,” tutup Joko.
Dengan hukuman ini, Indonesia tak bisa lagi tampil di depan suporternya sendiri dalam seluruh laga kandang tersisa. Di luar pertandingan kandang, Indonesia harus bertandang ke China 15 November 2013 dan 5 Maret 2014 ke Arab Saudi.[okezone]
Choujigen Game Neptune Eps 12 Sub Indonesia (End)
Di episode terakhir ini, Neptune dkk. berhasil mengalahkan Tari dan berteman untuk selamanya
Selesai juga serial CGN ini :)
lets hope for ova.. with some fanservice
Btw, Terima kasih sudah setia bersama BiT
Sampai jumpa di musim selanjutnya
Crew yang bertugas
Penerjemah / Encoder / Uploader :
- Zikori -
*Maaf hasilnya agak jelek, itu udh hasil encode ketiga tapi tetap jelek
ISG: Maroko Siap Beri Ultimatum Ke Indonesia
Timnas U-23 - ANTARA |
"Kami ke ISG bukan sebagai turis. Tapi untuk menjalani pertandingan sebaik mungkin. Kami di sini untuk menjadi yang terbaik," kata Lakhouil Mohamed, asisten pelatih Maroko, dalam sesi jumpa pers usai laga Maroko-Arab Saudi, Jumat (27/9) malam.
Lakhouil mengakui timnas U-23 Indonesia merupakan lawan yang berat. "Kami hanya memiliki satu hari untuk istirahat. Jadi kami akan fokus kepada psikologi dan kesehatan pemain jelang laga nanti. Indonesia bukan lawan yang mudah, mereka memiliki pemain yang baik. Tapi kami akan tampil lebih baik daripada minggu lalu," Lakhouil menegaskan.
"Bagi kami, semua tim yang lolos ke final adalah pemenang," pungkas Lakhouil. Maroko akan menghadapi timnas U-23 di final ISG yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (29/9) nanti.[GOAL]
Timor Leste Batal, Persiapan Timnas Berantakan
Timnas Senior - |
Persiapan timnas Indonesia jelang laga lanjutan Pra Piala Asia (PPA) 2015 Grup C kontra China, dipastikan kembali bermasalah. Hal itu terjadi, setelah tim Garuda begitu kesulitan untuk mendapatkan lawan uji coba. Terakhir Badan Tim Nasional (BTN) kembali merilis kabar, jika laga uji coba dengan Timor Leste pun gagal terlaksana.
“Laga persahabatan antara Tim Nasional Timor Leste senior dengan Timnas Indonesia senior, yang rencananya akan dilaksanakan di Surabaya, Minggu, 29 September, akhirnya batal,” tulis Sekertaris Badan Tim Nasional (BTN), Sefdin Saefudin, dalam rilis yang diterima wartawan.
“Itu setelah permintaan dari pihak Timor Leste, melalui suratnya Kamis, (26/9). Timor Leste meminta penundaan tanggal pertandingan dengan alasan tidak siap karena pertimbangan pemain. Atas hal itu, BTN memutuskan, langsung mempersiapkan timnas untuk melakukan training centre di Kota Batu, Jawa Timur, 4 Oktober,” sambungnya.
Jacksen F Tiago, selaku pelatih kepala timnas Indonesia, mengaku tidak lagi bisa berbicara apa-apa soal kegagalan uji coba tersebut. Dan pelatih yang sukses bersama Persipura Jayapura sebagai kampiun kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2012/2013, menyatakan rencana yang sudah disusun dua bulan lalu menjadi berantakan.
“Kabar batalnya uji coba dengan Timor Leste, sudah kami dengar juga. Kami sebagai pelatih, sudah tidak bisa berkata apapun lagi. Semua rencana yang kami susun hampir dua bulan yang lalu, sudah tidak bisa kami jalankan sama sekali,” ungkap pelatih berspaspor Brasil tersebut.
Persiapan buruk yang dimiliki timnas Indonesia, tentu akan mempengaruhi peluang Indonesia kembali bersaing di Grup C. Di mana jika timnas Indonesia bisa memetik kemenangan saat menjamu Team Dragon, julukan timnas China, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, (15/10), akan kembali membuka persaingan.
Tiga angka dari timnas China yang sangat dibutuhkan Boaz Solossa dkk untuk kembali membuka peluang di PPA 2015, menjadi penting setelah dua pertandingan sebelumnya timnas Indonesia selalu tumbang. Kalah, 0-1 dari Irak, (6/2), dan ditundukan Arab Saudi, 2-1, 23 Maret yang lalu. Indonesia pun ada di posisi juru kunci Grup C.
“Mau tidak mau, harus menyusun rencana lain dan tetap fokus buat pertandingan di tanggal 15 Oktober mendatang. Karena di pertandingan kontra China, akan jadi puncak dari segala sesuatunya. Semoga saja di balik semua cobaan ini, Tuhan siapkan sesuatu yang baik untuk kami,” jelas mantan pemain dan pelatih Persebaya Surabaya tersebut.
Tanggapan soal berantakannya jadwal uji coba timnas Indonesia juga disampaikan Benny Dollo. Bendol, sapaan akrab Benny Dollo, yang juga mantan pelatih timnas Indonesia, adanya masalah tersebut, pasti akan sangat mengganggu kesiapan tim Garuda jelang laga kontra timnas China.
“Tentu sangat mengganggu sekali. Dan memberikan pengaruh besar untuk Jacksen dalam mempersiapkan timnas, jelang laga kontra timnas China yang begitu menentukan. Padahal menurut saya, sebenarnya kita masih memiliki peluang untuk bisa menang dari China, jika timnas dipersiapakan dengan sebaik mungkin,” jelas Bendol.[sindo]
Jacksen: Saya Kecewa Dengan Pembatalan ini,Tapi Mau Bagaimana Lagi
Jacksen - LIPUTAN6 |
Sebelumnya, timnas senior diagendakan melakoni uji coba melawan Timor Leste di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (29/9). Timnas senior menjadi uji coba ini sebagai bagian dari persiapan menghadapi Cina di kualifikasi Piala Asia 2015 pada 15 Oktober mendatang.
Ini merupakan kegagalan keempat kalinya timnas senior melakoni uji coba sebelum berlaga di kualifikasi Piala Asia 2015. Sebelumnya, PSSI menargetkan Hongkong, Makau, dan Myanmar sebagai lawan bagi timnas senior. Namun, semuanya menemui kegagalan.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan persiapan Cina. Sebelum menghadapi Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Cina melakoni uji coba melawan Singapura dan Malaysia, tim yang dianggap memiliki karakter permainan sama dengan Indonesia.
Para pemain timnas senior yang sudah berkumpul di Surabaya sempat melakukan latihan hari ini. Namun mereka terpaksa diliburkan, dan akan kembali menjalani pemusatan latihan pada 4 hingga 10 Oktober di Kota Batu.
“Saya kecewa dengan pembatalan ini. Perasaan saya pasti sama seperti Anda, kecewa. Tapi mau bagaimana lagi,” ungkap Jacksen dalam pesan singkatnya kepada wartawan.
“Saya memutuskan untuk meliburkan pemain. Mereka akan dikumpulkan lagi untuk training center tanggal 4 Oktober.”[goal]
Hinca : PT LPIS Sudah Tidak Mampu Kelola IPL
Hinca Panjaitan - NET |
"Sebenarnya putusan sudah diambil sejak pekan lalu. LPIS dianggap tidak bisa menjalankan kompetisi. Maka dari itu kami limpahkan langsung kepada Exco," kata Ketua Komdis, Hinca Panjaitan, Jumat 27 September 2013.
Sebelumnya, pihak Komdis sudah meminta LPIS mengatur jadwal baru, klasemen, hingga peserta IPL dan Divisi Utama. Instruksi ini diberikan mengingat beberapa tim sudah didiskualifikasi. Namun, hingga kini permintaan Komdis tidak kunjung terlaksana.
"Kami menilai mereka sudah tidak bisa menjalankan kompetisi. Padahal, LPIS sudah diberi kewenangan menjalankan kompetisi oleh Exco. Nasib mereka akan ditentukan dalam rapat Exco, Sabtu besok," beber Hinca.
"Nah, dari situ, kami akan tahu ke mana arahnya format unifikasi liga pada 2014 mendatang," sambungnya. Rapat Exco yang dimaksud Hinca akan digelar di Hotel Sultan, Sabtu, 28 September 2013.
Terpisah, Direktur PT Kabau Sirah Semen Padang, Erizal Anwar, berharap agar IPL dihentikan. Dia menilai pelaksanaan kompetisi sudah tidak sehat dan tidak memiliki masa depan yang jelas.
"Lebih baik berhenti, jika tetap dijalankan hanya akan menghabiskan uang. Katanya kompetisi akan selesai Desember 2014. Kalau kondisinya seperti itu, tim tidak punya persiapan dan pemain kapan liburnya? Kompetisi baru kan mulai 2014," kata Erizal. (viva)
Menang Adu Penalti Atas Turki, Indonesia ke Final ISG
Timnas U-23- ANTARA |
Di partai puncak skuad Garuda Muda akan menghadapi pemenang antara Maroko dan Arab Saudi. Kedua negara tersebut baru akan bertanding beberapa saat lagi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Pertandingan sudah berlangsung alot sejak menit-menit awal pertandingan. Indonesia yang mengandalkan kecepatan Andik Vermansah di sisi sayap kanan beberapa kali menemui kesulitan menembus rapatnya barisan pertahanan Turki.
Peluang terbaik Indonesia di babak ini diperoleh Ramdani Lestaluhu pada menit ke-21. Sayang, umpan silang Andik tidak dapat diteruskannya dengan baik sehingga bola hanya menyamping tipis di sisi kanan gawang Turki.
Selepas turun minum, Indonesia terlihat lebih menguasai jalannya pertandingan. Akan tetapi, Turki memperoleh peluang emas pertamanya setelah wasit menunjuk titik putih karena Ramdani Lestaluhu dianggap melakukan pelanggaran terhadap Melih Rahman Nisanci di kotak terlarang pada menit ke-64.
Namun, kesempatan itu dapat digagalkan oleh kiper Indonesia, Kurnia Meiga. Dengan tenang, kiper asal Arema Indonesia itu mampu memblok tendangan penalti Yakup Alkan yang mengarah lemah ke arah kiri gawang.
Kedua kubu terus melancarkan serangan untuk mencetak gol ke gawang masing-masing lawan. Akan tetapi sejumlah peluang yang diperoleh tidak dapat dikonversikan menjadi gol sehingga skor imbang tanpa gol pun bertahan hingga akhir babak normal.
Pada babak tambahan, kedua kubu bergantian menciptakan peluang. Namun, lagi-lagi sejumlah peluang yang diperoleh Indonesia maupun Turki sepanjang babak ini tidak dapat menemui sasaran sehingga laga pun harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Pada babak adu penalti, Syamsir Alam, Diego Michiels, Manahati Lestusen, Alfin Tuasalamony, Fandi Eko Utomo, Bayu Gatra, dan Dedi Kusnandar tampil baik sebagai eksekutor penalti Indonesia. Sementara, Sunarto yang baru masuk pada akhir-akhir babak tambahan gagal.
Di kubu Turki, Erdi Guncan, Ibrahim Hircin, Okan Baydemir, Oguzan Durmus Cesmeli, Ali Say dan Orkun Dervisier sukses menaklukkan Kurnia Meiga. Namun, kegagalan Yakup Akan dan Rasimcan Degirmenci membuat adu penalti berakhir 7-6 untuk kemenangan Indonesia.
Susunan pemain:
Turki: 12-Hayrullah Mert Akyuz, 2-Orkun Dervisier, 3-Ibrahim Hircin, 5-Rasimcan Degirmenci, 6-Ozan A Onal, 7-Ahmet Guney (17-Oguzan Durmus Cesmeli, 78), 8-Ali Say, 9-Yakup Akan, 10-Erdi Guncan, 14-Okan Baydemir, 15-M Rahman Nisanci
Pelatih: Ersoy Sandalci
Indonesia: 1-Kurnia Meiga, 13-Manahati Lestusen, 19-Andi Ibo, 5-Alfin Tuasalamony, 16-Diego Michiels, 11-Dedi Kusnandar, 23-Bayu Gatra, 21-Andik Vermansah (15-Sunarto 120), 2-David Laly (17-Syahroni, 87'), 7-Ramdhani Lestaluhu (8-Fandi Eko Utomo 94), 6-Syamsir Alam
Pelatih: Rahmad Darmawan
Uji Coba Timnas VS Timor Leste Akhirnya Batal
Ilustrasi - MRBOLA |
Pembatalan pertandingan uji coba itu merupakan permintaan dari pihak Timor Leste. Melalui surat bernomor: Ref: AS-GS/FFTL/2013 yang dikirim ke PSSI, Kamis (26/9/2013) kemarin, menjelaskan, Timor Leste meminta penundaan tanggal pertandingan dengan alasan tidak siap karena pertimbangan pemain.
Dikatakan, Timor Leste tidak siap melaksanakan pertandingan karena banyak pemain intinya di dalam Timnas tidak bisa membela negaranya pada tanggal 29 September karena sedang mengikuti kompetisi di luar Timor Leste.
Atas hal itu, BTN memutuskan membatalkan match Minggu nanti, dan langsung mempersiapkan Timnas senior untuk melakukan training centre di Kota Batu, Jawa Timur mulai 4 Oktober mendatang.[beritajatim]
Persebaya Gugat PSSI ke CAS (Badan Arbitrase Olahraga Internasional)
Persebaya - BOLA.NET |
Memang, dari informasi yang diterima oleh Jawa Pos, CEO Persebaya, Cholid Ghoromah berencana menggugat PSSI. Pasalnya, otoritas tertinggi sepak bola ini enggan menganggap Persebaya yang berkompetisi di Indonesia Premier League (IPL) sebagai anggota PSSI.
Ya, karena status Green Force - julukan Persebaya- yang tidak mendapat pengakuan PSSI itu secara otomatis berdampak bagi status Evan Dimas, Kapten Timnas U-19 Indonesia, di Persebaya. Kendati telah bergabung dengan Persebaya awal musim ini, Evan belum bisa dimainkan karena statusnya belum disahkan oleh PSSI.
Informasi Persebaya akan memperkarakan masalah ini ke CAS tersebut juga diakui oleh secretary corporate Persebaya, Ram Surahman. "Saya juga tahu rencana itu. Tapi, sebaiknya untuk masalah ini Pak Cholid saja yang ngomong," ucap pria yang juga mantan wartawan itu.
Sayang, sampai tadi malam, Cholid yang juga mantan ketua Pengkot PSSI Surabaya ini tidak bisa dihubungi. Tapi, jauh sebelum ini, wacana gugatan Persebaya ke CAS ini juga pernah dilemparkan oleh Saleh Ismail Mukadar, Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia. Namun, entah kenapa wacana itu menguap begitu saja.
Sementara, terkait dengan polemik yang melanda Evan tersebut, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang dikenal aktif dalam membela nasib pemain pesepakbola nasional belum berani berkomentar. Alasannya, Evan belum menjadi pemain profesional, sehingga masih belum masuk bagian yang dia perjuangkan.
Hanya, melalui General Manager-nya, Valentino Simanjuntak, APPI berharap persoalan ini bisa segera menemui titik temunya. "Dan federasi harus tetap melindunginya. Jangankan untuk pemain yang belum profesional, pemain yang sudah profesional saja banyak yang masih belum mendapatkan perlakuan layak dari federasi," jelasnya. (jawapos)
Highschool DXD NEW Episode 12 Subtitle Indonesia *TAMAT*
Kisah Ravi Murdianto Menjadi Kiper Andalan Timnas U-19
Ravi Murdianto - Trans7 |
Bukan tanpa perjuangan ringan, pemuda yang dibesarkan di Desa Tegowanu Kulon Rt10 Rw01 ini bisa menjadi kiper Timnas U-19. Butuh kerja keras, Disiplin dan butuh perjuangan, serta pengorbanan.
Ravi masih tampak lelah, saat Koran SINDO bertandang ke rumahnya di Desa Tegowanu Kulon Rt10 Rw01, Selasa (24/9). Maklum, Dia baru tiba di rumah sekitar pukul 02.00 dini hari setelah menempuh perjalanan lebih dari lima jam di atas Kereta Api dari Sidoarjo.
Puluhan tetangga dan sanak saudaranya juga silih berganti berdatangan. Para tetangga ini datang untuk mengucapkan selamat atas kesuksesannya mengantarkan Timnas Indonesia U-19 menjuari Piala AFF.
Selain mengucapkan selamat, mereka juga rebutan untuk minta foto bersama, bahkan tak jarang tegangganya yang kebanyakan Ibu-ibu itu menciumi pipi Ravi. Dengan mengenakan kaus Timnas Brasil dan celana pendek putih serta kalung medali Piala AFF, Ravi dengan sabar melayani tetangganya yang minta foto bersama. "Yang jelas bangga, bisa mempersembahkan prestasi bagi Indonesia," ujar remaja kelahiran Grobogan 5 Januari 1995 ini.
Ravi memang sejak kecil suka dengan sepak bola. Sejak kelas dua Sekolah Dasar (SD), Dia sudah belajar sepak bola bersama dengan SSB Putra Bersemi di Kecamatan Tegowano. Saat itu, dia tidak menjadi seorang kiper melainkan gelandang dan striker.
Namun, sejak kelas IV, dirinya kemudian pindah posisi menjadi kiper. Postur tubuhnya yang cukup tinggi menjadi faktornya. Di bawah arahan pelatih Erwin, Ravi kecil mulai belajar menangkap bola.
Melihat kemampuan Ravi yang terus berkembang, setelah kelas VI SD Ibunda Ravi Murminah kemudian memindahkan Ravi ke SSB Tugumuda Semarang supaya mendapatkan pelatihan yang lebih baik.
Langkah tersebut, cukup sukses, saat kelas 2 SMP, Ravi berhasil lolos seleksi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jateng atau sering disebut diklat Salatiga. Di Salatiga, kemampuannya terus diasah, refleknya semakin baik. Dua tahun kemudian atau tepatnya ketika kelas dua SMA Ravi ditarik untuk masuk ke Diklat Ragunan.
''Waktu itu ada senior saya namanya Yosep, yang memberikan informasi kepada pelatih Diklat ragunan kalau di Diklat Salatiga ada kiper. Dari situ saya diminta mengirim identitas, dan akhirnya bisa masuk ke diklat Ragunan," kenangnya.
Dari Diklat Ragunan nama Ravi Murdianto semakin moncer. Dia lolos seleksi masuk timnas U-17, U-18 dan U-19. Di bawah bendera Timnas U-17, dia mengantarkan Indonesia menjuarai turnamen pelajar di Hongkong.
Sedangkan untuk Timnas U-18 peringkat lima turnamen pelajar di Iran. Ravi menambahkan, meski saat ini belum memiliki klub, namun dirinya belum memikirkan masa depannya di dunia sepak bola Indonesia. Dia memilih fokus dulu untuk timnas U-19, yang akan berlaga dalam ajang Piala AFC yang akan digelar 8 Oktober mendatang di Surabaya."Belum memikirkan ke arah situ (mencari klub), karena Saya mau fokus dulu ke Timnas," tambahnya.
Ravi mengaku, memiliki pengalaman yang tak akan pernah dilupakan selama belajar sepak bola. Pengalaman itu yakni, dirinya pernah berjalan kaki dari Terminal Penggaron Semarang menuju rumahnya di Tegowanu yang jaraknya lebih dari 20 km.
Kejadian itu membuat keluarganya panik, karena sampai jam 21.00 Ravi tidak kunjung sampai rumah. Sang ayah pun berusaha menjemput Ravi, langsung ke Stadion Sidodadi yang menjadi markas SSB Tugumuda, namun tidak ketemu. Beruntung saat perjalanan pulang Sang Ayah bertemu dengan Ravi yang sedang istirahat di Masjid Mranggen.
"Waktu itu kemalaman, dan tidak ada bus. Karena waktu itu belum punya handphone jadi tidak bisa memberikan kabar ke orang tua, akhirnya saya pilih jalan kaki,"kenangnya.
Ravi mengungkapkan, prestasi yang diraihnya saat ini selain dipersembahkan untuk Indonesia, tetapi juga untuk kedua orang tuanya Murminah,47, dan Hery Supriyanto, 48. Kedua orang tuanya memberikan kontribusi besar dalam karirnya di sepak bola. Perjuangan dan dukunganya tidak akan pernah Dia lupakan.
"Perjuangan orang tua saya sangat besar, setiap hari mengantarkan saya latihan, membiayai selama latihan,"ujar kiper yang mengidolakan Gianluigi Buffon dan Ferry Rotinsulu ini.
Diakui sang Ibu Murminah, untuk menyekolahkan sepak bola Ravi keluarganya harus kerja keras. Bahkan tidak jarang utang sana-sini supaya anaknya bisa terus mengasah kemampuannya. Karena sering utang, Murminah kerap mendapakan cibiran dari orang lain. Namun, cibiran itu tak pernah ditanggapinya. Dia hanya berpikir bisa menyalurkan bakat dan hobi anaknya.
Murminah yang sehari-hari bekerja menjual nasi di warung kecil di sebelah Pos Ojek Tajemsari Tegowanu ini menceritakan, dirinya bahkan sampai menjual tanah untuk biaya pindah sekolah ke Salatiga dan biaya Uang Gedung sekolah."Banyak yang bilang, untuk apa utang sana-sini cuma untuk sekolah sepak bola. Tapi namanya Orang tua yang penting saya bisa menyalurkan bakat dan hobi anak,"ujar Murminah.
Menceritakan pahit getirnya selama membesarkan Ravi hingga menjadi seorang kiper yang cukup tangguh dan mampu membawa harum nama Bangsa Indonesia melalui Sepakbola, tanpa sadar Murminah menitikan air mata. "Saya selalu menangis kalau mengenang semuanya," ujarnya sembari mengusap air matanya.
Kala Ravi sangat terkenal bak artis Ibu kota, Murminah berpesan kepada anaknya supaya tetap menjaga berlaku santun, sederhana, menghormati orang tua, menghormati orang yang lebih tua dan taat beribadah. "Sebagai orang tua tentu mendoakan yang terbaik, Ravi bisa terus memberikan prestasi kepada Indonesia dan membawa nama baik keluarga," katanya.[Sindo]
La Nyalla : Sampai 2050 Pun Persebaya 1927 Tidak Akan Diakui PSSI
La Nyalla - NET |
Ditegaskannya, keberadaan Persebaya Surabaya yang tampil di ajang Indonesia Super League (ISL) musim 2013-2014, sudah dilegalkan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, 17 Maret lalu.
"Persebaya hanya ada satu. Sedangkan yang menggunakan nama 1927, sampai 2050 pun tidak akan diakui PSSI," terang La Nyalla.
Dilanjutkannya, PSSI segera membahas nasib Kapten tim nasional Indonesia U-19, Evan Dimas, notabene pemain Persebaya 1927. La Nyalla mengatakan, Evan tidak perlu khawatirkan masalah tersebut dan tetap fokus ke Timnas yang akan berlaga di Piala AFC U-19, Oktober mendatang.
CEO PT LPIS, Widjajanto, menyerahkan status Evan kepada PSSI dan berharap mendapatkan solusi yang tepat.
"Kami (PT LPIS) sudah menerima surat resmi dari PSSI mengenai status Evan Dimas. PT LPIS akan membatu Anggota Eksekutif (Exco) PSSI untuk urusan alih status Evan Dimas. Kami hanya bisa mematuhi putusan federasi dan pak Menpora Roy Suryo) juga sudah mengatakan kalau Timnas U-19 tidak boleh diganggu hingga tugasnya selesai. Kami hanya bisa berharap, menemukan solusi tanpa melanggar regulasi yang sudah ada," pungkasnya. (bolanet)
Prediksi Skor Indonesia VS Timor Leste Tgl 29 September 2013
Ilustrasi - MRBOLA |
Laga uji coba ini dimaksudkan sebagai persiapan Tim Garuda yang akan menghadapi Timnas China dalam lanjutan Pra Piala Asia 2015. Padahal sebelum Timor Leste, sebenarnya Indonesia lebih dulu merencanakan bertanding melawan Makau, Hong Kong, dan juga Myanmar.
Pertemuan terakhir Indonesia dengan Timor-Leste terjadi di 14 Nov 2012 di SUBK menjelang AFF Suzuki Cup 2012 dan kala itu masih dibawah asuhan Nil Maizar. Timnas Indonesia mampu mengalahkan Timor dengan skor tipis 1-0 dimenit ke-66 melalui striker veteran Bambang Pamungkas memanfaatkan umpan dari Johny Van Beukeuring.
Namun kini komposisi pemain berbeda dan bisa saja Timor Leste membalikan keadaan. Sebuah alasan klasik petinggi PSSI bilamana kalah adalah alasan pemain kelelahan selepas jalani kompetisi serta persiapan yang mepet. Namun bermain di GBT dihadapan publik sepakbola Jawa Timur, Boaz dkk diharapkan mampu meraih kemenangan.[Cek pemain yang dipanggil klik disini]
Head to head kedua tim
14 Nov 2012: Indonesia [1-0] Timor-Leste
5 Pertandingan terakhir Indonesia
14 Agu 2013 Indonesia [2-0] Philippines
25 Juli 2013: Indonesia [1-8] Chelsea
20 Juli 2013: Indonesia [0-2] Liverpool
14 Juli 2013: Indonesia [0-7] Arsenal
07 Jun 2013: Indonesia [0-3] Belanda
5 Pertandingan terakhir Timor-Leste
14 Nov 2012: Indonesia [1-0] Timor-Leste
13 Okt 2012: Brunei [2-1] Timor-Leste
09 Okt 2012: Timor-Leste [3-1] Laos
07 Okt 2012: Timor-Leste [1-2] Myanmar
05 Okt 2012: Cambodia [1-5] Timor-Leste
Prediksi Skor Indonesia VS Timor Leste Tgl 29 September 2013:
Indonesia [2-1] Timor Leste
PSSI Optimistis Timnas U-19 Lolos Piala Asia
Djohar - Republika |
"Saya yakin lolos, karena kualifikasi nanti digelar di negeri sendiri. Sudah pasti dukungan penonton akan luar biasa, dan itu harus dimanfaatkan," kata Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, Senin, 23 September 2013.
Keyakinan Djohar itu didasari oleh kesuksesan Evan Dimas cs. mengalahkan tim Vietnam dan menjuarai Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara U-19, semalam.
Meski begitu, tampaknya jalan tim Indonesia melaju di Piala Asia tidak akan mudah. Pasalnya di babak kualifikasi tim Indonesia berada di Grup G bersama juara 12 kali Piala Asia U-19: tim Korea Selatan.
Di babak kualifikasi Grup G yang akan digelar di Sidoarjo mulai 8 Oktober mendatang, Indonesia juga tergabung bersama semifinalis Piala AFF U-19, Laos dan Filipina.
Pada pertandingan pertama, tim Garuda Muda akan ditantang Laos di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. "Harapan lolos ada. Karena selain juara grup, enam runner-up terbaik juga lolos ke Piala Asia," ujar Djohar lagi. "Mudah-mudahan para pemain kembali menunjukkan performa yang baik."
Tim asuhan Indra Syafri sendiri saat ini diliburkan usai menjuarai Piala AFF U-19. Mereka akan kembali berlatih bersama pada Jumat mendatang di Sidoarjo.
Piala Asia U-19 sendiri adalah babak kualifikasi untuk lolos ke Piala Dunia U-20 yang digelar di Selandia Baru pada 2015. Empat tim terbaik di akhir turnamen akan menjadi wakil Konfederasi Sepak bola Asia di turnamen yang banyak melahirkan bintang sepak bola dunia itu.[tempo]
Timnas U-16 Keok di Laga Perdana Piala Asia U-16
Add caption |
Dalam laga jam kedua babak kualfikasi grup J tadi malam (25/9), anak asuhan Sutan Harhara itu tumbang di tangan Vietnam dengan skor tipis 1-2.
Garuda Muda baru bisa menciptakan gol semenit jelang laga berakhir melalui Riyanto. Sedangkan Vietnam menciptakan dua gol melalui Pham Trong Hoa masing-masing pada menit ke-10 dan 82.
Dilansir dari Jawa Pos (26/09/2013), Sutan Harhara menyebut penyelesaian akhir anak asuhnya masih perlu diasah lagi. karena, itulah yang membuat timnya hanya bisa mencetak sebiji gol. Itu pun di menit akhir.
"Sekalipun di sisi ball possession kami lebih unggul dibandingkan Vietnam," ujarnya melalui pesan singkat.
Dia mengakui, gol penalti di babak pertama sedikit membuat anak asuhnya goyah. Tapi, dia juga menyayangkan ketidak siapan anak asuhnya dalam meredam serangan balik Vietnam di babak kedua. Padahal, jika serangan itu bisa dihentikan, maka bukan tidak mungkin satu poin bisa dikantongi timnas U-16.
Untuk laga berikutnya, terbuka peluang timnas U-16 untuk mengemas kemenangan pertama dan menghidupkan asa membuntuti Jepang ataupun menggeser Vietnam dari posisi kedua. Sebab, lawan yang dihadapinya bisa dibilang tim lemah, Filipina. Di laga sebelumnya, Filipina dihancurkan Jepang sembilan gol tanpa balas.
Makanya, Sutan pun menegaskan kemenangan dari Filipina besok (27/9) menjadi nilai mutlak. "Kami harus mengalahkan Filipina, karena kami ingin menjaga peluang naik ke peringkat lebih tinggi lagi. Pada pertandingan terakhir kami juga harus melawan Jepang," jelas dia. (jawapos)
Klasemen Sementara Grup J:
1. Jepang 1 1 0 0 9-0 3
2. Vietnam 1 1 0 0 2-1 3
3. Indonesia 1 0 0 1 1-2 0
4. Filipina 1 0 0 1 0-9 0
ISG: Melaju ke Semifinal, Timnas U-23 Ditantang Turki
Timnas U-23 - NET |
Syamsir Alam dan kawan-kawan berada di bawah Maroko yang menduduki puncak klasemen karena menang selisih gol. Dengan demikian Indonesia di partai semifinal akan menantang Turki yang menjadi juara Grup A.
Kiprah Turki di ISG kali ini sebenarnya juga tidak terlalu meyakinkan. Mereka harus bersusah-payah memetik hasil seri melawan Suriah untuk memastikan diri ke semifinal. Menang atas Irak di partai perdana, Turki harus puas bermain imbang di dua laga selanjutnya melawan Arab Saudi dan Suriah. Kepastian skuat Tolunay Kafkas menjadi juara grup juga berkat pertolongan Irak yang di partai lain menahan imbang Arab Saudi.[republika]
Pemain Timnas U-19 "Dicomot RD", Indra Sjafri Tak Rela
Seputar Timnas - Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan mengaku tertarik pada sejumlah pemain timnas U-19. Evan Dimas, Ilham Udin dan Hansamu Yama Pranata adalah nama-nama yang diinginkan bergabung di skuad U-23. Sebab, penampilan mereka dianggap berkualitas saat mengantarkan Indonesia menjuarai Piala AFF U-19, beberapa waktu lalu.
Namun, rencana Rahmad Darmawan kelihatannya bakal bertepuk sebelah tangan. Sebab, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri tidak rela jika ketiga pemain didikannya itu dicomot begitu saja. Menurut dia, Evan Dimas dkk lebih baik dibiarkan matang untuk bermain di kelompoknya, kemudian baru pindah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Evan Dimas hebat di kelompok umur, tapi apakah hebat di kelompok umur lebih tinggi. Belum saatnya Evan atau pemain lain melompot di kelompok jauh berbeda. Takut perkembangan tidak sebagaimana mestinya,” kata Indra di Jakarta, Rabu (25/9).
Lantas, apakah anak-anak asuhannya sudah boleh bergabung di klub-klub Indonesia Super League (ISL)? Menurut Indra, bergabung dengan klub manapun adalah hak setiap pemain. Hanya saja, melihat usia Evan Dimas cs yang relatif masih muda, dinilai belum saatnya berlabuh di tim ISL. Indra hanya khawatir jika tenaga mereka akan sia-sia karena harus bersaing dengan pemain-pemain senior.
“Dia main di ISL apakah bisa berkiprah dengan baik di level senior. Apakah pelatih akan memberikan kesempatan main, kalau untuk jadi cadangan apakah cukup,” terangnya.
Sementara itu, mengenai persiapan Kualifikasi Piala AFC U-19 di Sidoarjo, 8-12 Oktober mendatang, Indra tak akan merombak kekuatan tim. Kalaupun butuh tambahan pemain, jajaran pelatih akan mengambil pemain binaannya yang belum masuk skuad U-19.
Sekadar diketahui, sebelum Piala AFF U-19 digelar, masih ada 11 pemain yang tak dimasukkan skuad inti. Meski tak didaftarkan di event tersebut, namun mereka juga mengikuti TC di Sidoarjo.
"Prinsipnya, siapa yang terbaik dia patut jadi pemain. Ada standar untuk berprestasi. Kami hanya mencari pemain yang terbaik sesuai parameter, tidak peduli dia anak orang kaya atau miskin. Kalau memang bagus, saya panggil untuk berseragam timnas,” ungkapnya.[suaramerdeka]
Namun, rencana Rahmad Darmawan kelihatannya bakal bertepuk sebelah tangan. Sebab, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri tidak rela jika ketiga pemain didikannya itu dicomot begitu saja. Menurut dia, Evan Dimas dkk lebih baik dibiarkan matang untuk bermain di kelompoknya, kemudian baru pindah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Evan Dimas hebat di kelompok umur, tapi apakah hebat di kelompok umur lebih tinggi. Belum saatnya Evan atau pemain lain melompot di kelompok jauh berbeda. Takut perkembangan tidak sebagaimana mestinya,” kata Indra di Jakarta, Rabu (25/9).
Lantas, apakah anak-anak asuhannya sudah boleh bergabung di klub-klub Indonesia Super League (ISL)? Menurut Indra, bergabung dengan klub manapun adalah hak setiap pemain. Hanya saja, melihat usia Evan Dimas cs yang relatif masih muda, dinilai belum saatnya berlabuh di tim ISL. Indra hanya khawatir jika tenaga mereka akan sia-sia karena harus bersaing dengan pemain-pemain senior.
“Dia main di ISL apakah bisa berkiprah dengan baik di level senior. Apakah pelatih akan memberikan kesempatan main, kalau untuk jadi cadangan apakah cukup,” terangnya.
Sementara itu, mengenai persiapan Kualifikasi Piala AFC U-19 di Sidoarjo, 8-12 Oktober mendatang, Indra tak akan merombak kekuatan tim. Kalaupun butuh tambahan pemain, jajaran pelatih akan mengambil pemain binaannya yang belum masuk skuad U-19.
Sekadar diketahui, sebelum Piala AFF U-19 digelar, masih ada 11 pemain yang tak dimasukkan skuad inti. Meski tak didaftarkan di event tersebut, namun mereka juga mengikuti TC di Sidoarjo.
"Prinsipnya, siapa yang terbaik dia patut jadi pemain. Ada standar untuk berprestasi. Kami hanya mencari pemain yang terbaik sesuai parameter, tidak peduli dia anak orang kaya atau miskin. Kalau memang bagus, saya panggil untuk berseragam timnas,” ungkapnya.[suaramerdeka]
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar