-
Posted by : Robbi Syahputra
12 Sep 2013
Seputar Timnas - Panitia lokal AFF U-19 Youth Championship 2013 mengkritik tingginya pajak tontonan yang diberlakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo. Mereka menyebut Pemkab kurang perhatian terhadap olahraga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun beritajatim.com, pajak tontonan yang diberlakukan Pemkab Sidoarjo sebesar 25 persen dari penjualan tiket. Jumlah ini dianggap abnormal bila dibandingkan dengan pajak yang diberlakukan oleh daerah lain.
Jakarta, Solo dan Sleman misalnya. Pajak yang diberlakukan hanya 5 persen dari total pendapatan dari penjualan tiket pertandingan. "Angka 5 persen itu paling win-win solution," ujar Direktur Maketing PSSI, Edhi Prasetyo.
Menurut Edhi, pemerintah harus punya perhatian sehingga olahraga bisa maju. "Pemda harus berikan bantuan atau kemudahan. Tapi di indonesia banyak pemda yang membebani olahraga. Salah satunya pajak tontonan," kritiknya.
Edhi juga menyebut bahwa pihaknya tak pernah ada niatan untuk melanggar Peraturan Daerah (Perda). Hanya saja, harusnya Pemda memiliki kebijakan khusus. "Kalau eventnya dipindahkan, masyarakatnya yang kehilangan kan," tutup Edhi.[beritajatim]
Berdasarkan informasi yang dihimpun beritajatim.com, pajak tontonan yang diberlakukan Pemkab Sidoarjo sebesar 25 persen dari penjualan tiket. Jumlah ini dianggap abnormal bila dibandingkan dengan pajak yang diberlakukan oleh daerah lain.
Jakarta, Solo dan Sleman misalnya. Pajak yang diberlakukan hanya 5 persen dari total pendapatan dari penjualan tiket pertandingan. "Angka 5 persen itu paling win-win solution," ujar Direktur Maketing PSSI, Edhi Prasetyo.
Menurut Edhi, pemerintah harus punya perhatian sehingga olahraga bisa maju. "Pemda harus berikan bantuan atau kemudahan. Tapi di indonesia banyak pemda yang membebani olahraga. Salah satunya pajak tontonan," kritiknya.
Edhi juga menyebut bahwa pihaknya tak pernah ada niatan untuk melanggar Peraturan Daerah (Perda). Hanya saja, harusnya Pemda memiliki kebijakan khusus. "Kalau eventnya dipindahkan, masyarakatnya yang kehilangan kan," tutup Edhi.[beritajatim]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar