-
Posted by : Robbi Syahputra
26 Sep 2013
Seputar Timnas - Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan mengaku tertarik pada sejumlah pemain timnas U-19. Evan Dimas, Ilham Udin dan Hansamu Yama Pranata adalah nama-nama yang diinginkan bergabung di skuad U-23. Sebab, penampilan mereka dianggap berkualitas saat mengantarkan Indonesia menjuarai Piala AFF U-19, beberapa waktu lalu.
Namun, rencana Rahmad Darmawan kelihatannya bakal bertepuk sebelah tangan. Sebab, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri tidak rela jika ketiga pemain didikannya itu dicomot begitu saja. Menurut dia, Evan Dimas dkk lebih baik dibiarkan matang untuk bermain di kelompoknya, kemudian baru pindah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Evan Dimas hebat di kelompok umur, tapi apakah hebat di kelompok umur lebih tinggi. Belum saatnya Evan atau pemain lain melompot di kelompok jauh berbeda. Takut perkembangan tidak sebagaimana mestinya,” kata Indra di Jakarta, Rabu (25/9).
Lantas, apakah anak-anak asuhannya sudah boleh bergabung di klub-klub Indonesia Super League (ISL)? Menurut Indra, bergabung dengan klub manapun adalah hak setiap pemain. Hanya saja, melihat usia Evan Dimas cs yang relatif masih muda, dinilai belum saatnya berlabuh di tim ISL. Indra hanya khawatir jika tenaga mereka akan sia-sia karena harus bersaing dengan pemain-pemain senior.
“Dia main di ISL apakah bisa berkiprah dengan baik di level senior. Apakah pelatih akan memberikan kesempatan main, kalau untuk jadi cadangan apakah cukup,” terangnya.
Sementara itu, mengenai persiapan Kualifikasi Piala AFC U-19 di Sidoarjo, 8-12 Oktober mendatang, Indra tak akan merombak kekuatan tim. Kalaupun butuh tambahan pemain, jajaran pelatih akan mengambil pemain binaannya yang belum masuk skuad U-19.
Sekadar diketahui, sebelum Piala AFF U-19 digelar, masih ada 11 pemain yang tak dimasukkan skuad inti. Meski tak didaftarkan di event tersebut, namun mereka juga mengikuti TC di Sidoarjo.
"Prinsipnya, siapa yang terbaik dia patut jadi pemain. Ada standar untuk berprestasi. Kami hanya mencari pemain yang terbaik sesuai parameter, tidak peduli dia anak orang kaya atau miskin. Kalau memang bagus, saya panggil untuk berseragam timnas,” ungkapnya.[suaramerdeka]
Namun, rencana Rahmad Darmawan kelihatannya bakal bertepuk sebelah tangan. Sebab, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri tidak rela jika ketiga pemain didikannya itu dicomot begitu saja. Menurut dia, Evan Dimas dkk lebih baik dibiarkan matang untuk bermain di kelompoknya, kemudian baru pindah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Evan Dimas hebat di kelompok umur, tapi apakah hebat di kelompok umur lebih tinggi. Belum saatnya Evan atau pemain lain melompot di kelompok jauh berbeda. Takut perkembangan tidak sebagaimana mestinya,” kata Indra di Jakarta, Rabu (25/9).
Lantas, apakah anak-anak asuhannya sudah boleh bergabung di klub-klub Indonesia Super League (ISL)? Menurut Indra, bergabung dengan klub manapun adalah hak setiap pemain. Hanya saja, melihat usia Evan Dimas cs yang relatif masih muda, dinilai belum saatnya berlabuh di tim ISL. Indra hanya khawatir jika tenaga mereka akan sia-sia karena harus bersaing dengan pemain-pemain senior.
“Dia main di ISL apakah bisa berkiprah dengan baik di level senior. Apakah pelatih akan memberikan kesempatan main, kalau untuk jadi cadangan apakah cukup,” terangnya.
Sementara itu, mengenai persiapan Kualifikasi Piala AFC U-19 di Sidoarjo, 8-12 Oktober mendatang, Indra tak akan merombak kekuatan tim. Kalaupun butuh tambahan pemain, jajaran pelatih akan mengambil pemain binaannya yang belum masuk skuad U-19.
Sekadar diketahui, sebelum Piala AFF U-19 digelar, masih ada 11 pemain yang tak dimasukkan skuad inti. Meski tak didaftarkan di event tersebut, namun mereka juga mengikuti TC di Sidoarjo.
"Prinsipnya, siapa yang terbaik dia patut jadi pemain. Ada standar untuk berprestasi. Kami hanya mencari pemain yang terbaik sesuai parameter, tidak peduli dia anak orang kaya atau miskin. Kalau memang bagus, saya panggil untuk berseragam timnas,” ungkapnya.[suaramerdeka]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar