-
Posted by : Robbi Syahputra
19 Okt 2013
Rahmad Darmawan - VIVA |
Terutama untuk pemain yang berada di posisi penyerang. Berkaca dari pengalaman ketika gagal menjuarai Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 lalu, lini depan Indonesia masih kurang ganas. Malah cenderung tumpul. Tidak adanya bomber bertipikal pembunuh menjadi pekerjaan rumah pelatih Rahmad Darmawan.
Pelatih yang akrab disapa RD tersebut hanya punya empat stok pemain depan. Di antaranya Sunarto, Aldaier Makatindu, Agung Supriyanto, ataupun Syamsir Alam. Dua nama yang disebut terakhir malah belum bisa memberi kontribusi gol bagi timnas Garuda Muda. Pemanggilan dua striker Papua, Ferinando Pahabol dan Ricky Kayame juga masih dalam pengamatan.
"Lini depan yang menjadi fokus pembenahan kami. Sejauh ini memang sudah ada Kayame ataupun Feri Pahabol. Tetapi kami masih harus melihat dulu bagaimana perkembangannya pada beberapa hari ke depan. Toh persiapan kami masih panjang sebelum entry by name itu," ujar pelatih yang musim lalu membesut Arema Cronous itu.
Meskipun kekurangan pemain yang bertipikal killer, RD tetap mencari solusi lainnya. Seperti dengan mempertajam strategi menyerang para pemainnya. Itupun masih belum mampu berhasil secara optimal. Terutama dalam hal penyelesaian akhir yang sering tidak tenang dan cenderung terburu-buru.
Menurutnya, yang sekarang dibutuhkan para armada Garuda Muda ini hanyalah sedikit lebih tenang di saat menyerang. "Karena pada beberapa latihan terakhir, terutama dalam penyerangan, pemain masih sering terburu-buru. Harusnya kan mereka bisa sedikit lebih tenang lagi," ungkap RD.
Upaya untuk menambah daya gedor itu sebenarnya bisa dilakukan dengan memboyong pilar timnas U-19. Seperti yang banyak diberitakan sebelumnya, tiga key player Garuda Jaya seperti gelandang serang Evan Dimas Darmono, penyerang Ilham Udin Armayn dan pemain bertahan Muhammad Hargianto diinginkan RD. Kembali gabungnya Andik Vermansah bisa menjadi asa bagi timnas U-23. (jawapos)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar